Penghitungan Modal Kerja Usaha

18 Sep 2015 Langkah Mendapatkan Modal

Modal Kerja (Working Capital) merupakan dana yang digunakan untuk mendukung operasi bisnis normal jangka pendek. Modal kerja biasanya digunakan untuk membeli persediaan, membayar tagihan-tagihan, membiayai penjualan kredit, membayar upah dan gaji, serta menyelesaikankondisi darurat yang tidak diharapkan. Dilihat dari fungsinya, maka dapat disimpulkan modal kerja mempunyai beberapa sifat mendasar, yaitu: jumlahnya fleksibel, susunannya relatif variabel (elemen-elemen modal kerja dapat berubah sesuai dengan kebutuhan), dan proses perputarannya dalam jangka waktu yang pendek.

Modal kerja dari suatu perusahaan dapat berbentuk dua macam:

1. Modal kerja permanen (permanent working capital)

Modal kerja permanen adalah modal kerja yang harus selalu ada dalam dalam satu tahun. Modal kerja permanen ini dibedakan lagi menjadi modal kerja primer (primary working capital) dan modal kerja normal (normal working capital). Modal kerja primer adalah jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada suatu perusahaan untuk menjamin kontinuitas usaha; Modal kerja normal adalah jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan produksi normal.

2. Modal kerja variabel (variable working capital)

Modal kerja variabel jumlahnya berubah-ubah sesuai denga perubahan kebutuhan modal kerja pada saat-saat tertentu dalam satu tahun masa perputaran usaha.

Berikut merupakan rumus mendasar untuk menghitung modal kerja yang dibutuhkan untuk periode satu tahun:

Kebutuhan modal kerja = periode perputaran modal kerja x rata-rata pengeluaran kas per periode

Contoh:

Periode perputaran modal kerja

Lama proses produksi                              = 10 hari

Lama barang disimpan di gudang            = 15 hari

Jangka waktu penerimaan piutang           = 15 hari

Periode perputaran modal kerja

= lama proses produksi + lama barang disimpan di gudang + jangka waktu penerimaan piutang

= 40hari

Pengeluaran harian

Bahan mentah                Rp 3.000,00

Bahan pembantu            Rp 2.000,00

Upah buruh                    Rp 3.000,00

Pengeluaran lain-lain     Rp 2.000,00

Total pengeluaran          Rp 10.000,00

Maka, kebutuhan modal kerja minimal sebesar = 40 x Rp 10.000,00

                                                                         = Rp 400.000,00

Sumber:

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/manajemen_keuangan1/2_modal_dan_modal_kerja.pdf